Purwokerto (01/07/2019), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (FEB UNSOED) secara aktif mendorong mahasiswa untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan setiap tahunnya. FEB UNSOED menyelenggarakan serangkaian kegiatan agar mahasiswa dapat mengikuti program ini sesuai dengan basis keilmuannya. FEB UNSOED memiliki harapan agar proposal-proposal yang diajukan oleh mahasiswa dalam PKM dapat bernilai tambah ekonomis bagi mahasiswa sekaligus bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan-pendekatan baru agar proposal PKM yang dihasilkan mahasiswa dapat tepat sasaran, solutif, inovatif, bernilai tambah ekonomis dan berdampak luas.
Kedua metode ini; Complex Problem Solvingdan Design Thinking, merupakan metode yang komprehensif dan tepat untuk merangsang mahasiswa agar dapat menciptakan proposal-proposal bisnis yang memiliki nilai kebaruan dan solutif (novelty and solutive). Pembuatan proposal PKM dapat dimulai dengan menemukenali permasalahan yang ada di sekitar lewat metode Complex Problem Solving dan kemudian merancang solusinya lewat metode Design Thinking.
Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 27 hingga 29 Juli 2019. Peserta acara ini adalah mahasiswa FEB yang diharapkan dapat membuat proposal-proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan ide-ide yang bernilai kebaruan, solutif dan inovatif.
Hari pertama dan kedua workshop diisi oleh Dr. Dr. Dwi Indra Purnomo yang merupakan Wakil Dekan FTIP UNPAD, Bandung sekaligus penggagas model Social Enterpreneur. Mahasiswa diperkenalkan pada serangkaian model canvas untuk mensistematisir ide mereka. Sementara hari ketiga workshop diisi oleh Dr. Hizkia Yosias Polimpung yang Wakil Dekan FIKOM Universitas Bhayangkara Raya, Jakarta, sekaligus penggagas Prakerta Collective Intelligence. Di sesi ini, mahasiswa diajak untuk menemukan sebuah masalah dan mengambil salah satu sudut pandang menggunakan berbagai metode penyelesaian masalah kompleks.