On Saturday, December 12, 2020, there has been an Online Chat Training with Alumni which is a series of FEB Unsoed Alumni Preparations for the Graduation Period of December 2020 Collaboration of the Career Development Laboratory and Alumni Center of FEB Unsoed with BEM FEB Unsoed. The event chaired by Mrs. Dwita Aprillia Floresti, S.E., M.Si. This theme carries the theme “Career Readiness: Be The Best Version of You” which intends to provide provision to alumni so that they have thorough preparation for their careers after graduating.
Sabtu, 12 Desember 2020, telah berlangsung Online Training Ngobrol Bareng Alumni yang merupakan rangkaian acara Pembekalan Alumni FEB Unsoed Periode Wisuda Desember 2020 Kerjasama Laboratorium Pengembangan Karir dan Pusat Alumni FEB Unsoed dengan BEM FEB Unsoed. Acara yang diketuai oleh Ibu Dwita Aprillia Floresti, S.E., M.Si. ini mengusung tema “Career Readiness: Be The Best Version of You” yang bermaksud untuk memberikan pembekalan kepada alumni agar memiliki persiapan yang matang mengenai karir mereka setelah lulus nanti.
Acara berlangsung dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.45 WIB melalui media zoom meeting. Acara dipandu oleh MC Saudari Sofia Elok yang merupakan salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan FEB Unsoed. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara hikmat yang diikuti oleh lebih dari 120 peserta online training. Prof. Dr. Suliyanto, MM., memberikan sambutan sekaligus membuka acara Pembekalan Alumni FEB Unsoed Periode Wisuda Bulan Desember 2020 secara resmi, beliau sangat mengapresiasi kehadiran dua narasumber yang merupakan alumni berprestasi dari FEB Unsoed yang selama ini sumbangsihnya sangat besar bagi FEB Unsoed.
Acara ini dikemas dengan media break out room zoom dimana room satu dengan topik pembahasan mengenai “Tips and Trik Pembuatan CV dan Interview Kerja”, sedangkan di room dua topik pembahasan mengenai “Tips memulai Bisnis/Usaha Baru”.
Acara pada room satu dimoderatori oleh Karina Odia Julialevi, S.E., M.Si., Ak., CA. dosen jurusan Akuntansi FEB Unsoed. Moderator menyapa pembicara di room pertama yaitu Dr. Zaroni, S.E., M.Si, MSM, CISP, CFMP. Kemudian membacakan Curiculum Vitae dari Dr. Zaroni, S.E., M.Si, MSM, CISP, CFMP terlebih dahulu. Pembicara merupakan Alumni FEB Unsoed tahun 1988 yang saat ini merupakan Finance & Human Capital Director PT Pos Logistik Indonesia.
Dr. Zaroni, S.E., M.Si, MSM, CISP, CFMP di awal penyampaian materinya memotivasi peserta agar di manapun kita berada dan apapun profesi kita sempatkanlah untuk aktif menulis. Menulis sebagai bagian dari membuat suatu legacy membuat amal jariah, di era digital saat ini kita bisa dengan mudah memperoleh informasi yang melimpah. Karya-karya buku milik Dr. Zaroni, S.E., M.Si, MSM, CISP, CFMP diantaranya berjudul Circle of Logistic dan Logistics & Supply Chain.
Beliau menjabarkan bahwa dunia kerja berbeda dengan perkuliahan, ketika di taraf mahasiswa kita mengalami kesulitan maka ada temen yang lain yang akan mengajari kita, sedangkan di taraf dunia kerja muncul banyaknya persaingan untuk naik jabatan. Ketika mahasiswa kita bisa cuek terhadap penampilan tapi di dunia kerja penampilan kita termasuk dalam penilaian.
Saat ini kita memasuki masa disruption yang luar biasa, banyak pekerjaan yang hilang dan tergantikan karena perkembangan teknologi dan adanya pandemic sekarang. Profesi masa depan sesuai dengan World Economic Forum 2020 diantaranya adalah praktisi medis, SEO (sales executive officer), digital marketing, pengembang aplikasi, data analysis, akuntan, konstruksi dan teknik serta ahli lingkungan.
Tantangan dunia kerja saat ini yang utama adalah mampu bekerja secara tim dengan orang ataupun atasan yang berbeda karakter, multi background dengan kita. Lihatlah sebagai suatu sinergi bukan semata mata suatu perbedaan , kerja tim adalah kerja yang saling menguatkan. Ketika bekerja sering dihadapkan dengan deadline yang ini tentunya sudah dibiasakan ketika menjadi mahasiswa. Dunia kerja menuntut kita untuk selalu up to date terhadap semua yang berkaitan dengan bidangnya. Selain itu juga kita harus bisa menyelaraskan antara kondisi hati dengan pekerjaan.
Tips dalam membuat surat lamaran kerja diataranya ketika menyusun surat lamaran kerja tunjukan secara spesifik tujuan surat kita, gunakan Bahasa yang baik dan benar dengan format penulisan yang tersusun rapi. Lengkapi data yang dibutuhkan serta lampirkan surat pendukung lainnya yang relevan.
Tiga istilah dalam mendaftarkan diri ke dunia kerja, CV, Resume dan Portofolio. CV itu menggambarkan tentang kita, Resume itu menggambarkan kesesuaian antara kompetensi dengan yang kita lamar, portofolio adalah gambaran kompetensi yang melekat dalam diri kita.
Work life balance berarti mampu mengurangi perfeksionisme kita, kurangi penggunaan gadget yang tidak terlalu penting, sayangi diri kita dan lakukan hobi kesukaan kita, tentukan prioritas, pahami bahwa kita tidak bisa selalu ada di zona nyaman, selalu belajar untuk berkata tidak terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat, mulailah rencanakan bisnis/investasi, dan poin terakhir selalu mulailah dari hal-hal kecil.
Diakhir sesi Dr. Zaroni, S.E., M.Si, MSM, CISP, CFMP memberikan kesempatan kepada peserta yang ingin mengkonsultasikan CV, resume dan portofolionya melalui email beliau. Clossing statement dari beliau kepada peserta, terdapat dua pilihan ketika sudah lulus pilihan professional dan pilihan pebisnis dimana keduanya sama-sama bagusnya bisa saling melengkapi. Persiapkanlah sebaik mungkin, persiapan awal kita personal branding (menjual), persiapkan ketika sudah berkecimpung di dalamnya. Kita semua punya nilai yang tentunya kita bisa memilih akan kemana. Sebagai alumni tentunya akan selalu siap mendukung dalam dua bidang itu untuk bisa selalu sharing dengan rekan-rekan mahasiswa dan fresh graduate FEB Unsoed.
Pada Room kedua, Materi disampaikan oleh Rudi Sutanto mengenai Start Up atau memulai usaha baru dan di moderator oleh salah satu tim dari Laboratorium Kewirausahaan Rini Widianingsih, S.E., M. Acc, Ak, CA. Narasumber menyampaikan bahwa dalam memulai suatu usaha baru, maka yang perlu untuk dilakukan pertama kali yaitu mengenali potensi apa yang dimiliki karena dengan memahami potensi yang dimiliki maka sebagai pengusaha baru akan dapat menemukan dan mengetahui aspek apa yang dimiliki serta sumber daya yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kapabilitas internal. Setelah mengenali hal tersebut maka yang dilakukan selanjutnya yaitu mengembangkan fitur-fitur yang ada dalam pikiran.
Dalam memulai suatu usaha, sebaiknya mulailah dengan pikiran yang jernih dan janganlah membawa beban terlalu berat agar dapat berjalan lebih mudah dan ringan. Jika usaha yang akan dimulai dengan pikiran yang jernih dan langkah yang ringan maka secara tidak langsung akan membawa kemajuan bagi negara dan dapat sesuai dengan visi Indonesia 2045 yaitu menjadi negara maju.
Berdasarkan data Asia Pasific Foundation of Canada Report 2019, jumlah UMKM di Indonesia sangat besar sebanyak 64 juta unit dengan dominasi di bidang agriculture, farming, forestry dan Fisheries. Sebagian besar usaha yang dijalankan saat ini yaitu berbasis online sebesar 60%. Karena dengan memanfaatkan teknologi yang ada maka produk akan cepat terjual dan jangkauan penjualan pun akan lebih luas. Dengan fokus pada sub sektor yang akan dikembangkan seperti pertanian, perdagangan, wisata dan kuliner, logistic dan transportasi maka digitalisasi bisnis akan lebih mudah untuk dikembangkan apalagi di wilayah perkotaan yang sebagian masyarakatnya kelas menengah, tingkat pendapatan yang tinggi dan memiliki potensi sektor yang memberikan nilai tambah.
Pertanian di Banyumas saat ini menuju proses digitalisasi, hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh para start up. Namun, dalam pengembangannya terdapat problem yang dialami oleh petani dan konsumen. Problem tersebut antara lain adanya ketidakpastian harga, kesulitan logistic, kualitas dan kemasan yang masih kurang baik. Oleh karena itu, jika sebagai start up jika ingin melakukan pengembangan digitalisasi maka yang harus dilakukan pertama kali adalah focus. Fokus dalam optimalisasi bidang pertanian, disparitas harga, aksesibilitas dan logistic.
Pengembangan digitalisasi dapat dirancang dalam bisnis model canvas. Penggunaan bisnis model canvas maka para strat up dapat menentukan factor kunci pada bisnis yang akan dijalankan. Pada tahap awal, start up ditentukan dan hanya memiliki visi sederhana, kemudian berkembang menjadi rumit menuju digitalisasi atau penambahan fitur-fitur kedalam aplikasi sehingga menjadikannya complicated. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang komprehensif dimana melibatkan para ahli pada bidangnya seperti pertanian, biologi, peternakan, hukum, teknologi informasi, ekonomi, Kesehatan, komunikasi sosial, Teknik, dll yang lebih dikenal sebagai analis. Pada start up, kita memerlukan penyederhanaan pada proses digitalisasi yang dijalankan agar memudahkan konsumen untuk mendapatkan produknya. Salah satu contoh start up di banyumas yang focus pada bidang pertanian adalah TaniBAS.
TaniBAS merupakan start up yang diprakarsai oleh Civitas Start up dibidang pertanian, peternakan, perikanan, perikanan, perdagangan, logistic berbasis kearifan local. Fokus TaniBas yaitu menghadirkan fair trade guna menjaga ekosistem, teknologi demi terwujudnya kesejahteraan petani Banyumas dan menjadikan Indonesia yang lebih baik.
Setelah pemaparan materi, maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama datang dari Belladita Tri Agustin yang menanyakan megenai peran apa yang dapat dilakukan sebagai lulusan fakultas ekonomi dan bagaimana mencari investor untuk proses pendanaan. Selanjutnya pertanyaan dari Tsana Nur yaitu penyebab dari gagalnya 90 % start up yang ada dan bagaimana untuk mengatasi hal tersebut. Pertanyaan terakhir disampaikan kembali oleh Tsana Nur mengenai jika start up bangkrut, uang yang telah diberikan investor apakah menjadi hutang atau tidak.
Dari pertanyaan tersebut dijawab oleh narasumber dengan baik dan mendetail, sehingga memberikan kejelasan dan gambaran bagi founder yang akan memulai start up, hal-hal pokok apa saja yang harus dipersiapkan agar tidak menuai kegagalan dan hanya meninggalkan hutang. Tanya jawab selesai, maka acara kembali diambil alih oleh moderator dan dikembalikan ke room utama zoom meeting.
Acara ini pun ditutup pada pukul 11.45 oleh MC.