Rabu, 9 November 2022 telah diselenggarakan acara Webinar Nasional dengan tema “Prospek Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif Berbasis Kultur In Vitro” oleh Tim Riset Matching Fund Unsoed 2022 berkolaborasi dengan Brother Indonesia. Pada webinar kali ini mengundang Sugiyono, S,Si.Ph.D. yang merupakan dosen di Fakultas Biologi UNSOED dan Hatta Hatnansya Yunus, S.STP., M,Si yang merupakan Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah sebagai pembicara.

Dr. Yanuar E. Restianto, SE, M.Acc, Ak, CA, CPA, Ketua Tim Riset Matching Fund dengan judul “Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif Berbasis Microfloriculture Untuk Mengdukung Ecotourism dan Hilirisasi Digital Economy” yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar ini merupakan salah satu rangkaian dari program Matching Fund Unsoed 2022 yang diselenggarakan dalam rangka memperkenalkan produk kultur in vitro serta prospek produk di pasar secara umum.

Dalam paparan pembicara pertama Sugiyono, S,Si.Ph.D menyampaikan bahwa microfloriculture adalah jenis kelompok tanaman hias maupun hortikultura yang berukuran kecil sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan keindahan, keasrian, dan kenyamanan di dalam ruangan. Microfloriculture ini dibuat dengan menggunakan teknik Kultur In Vitro. Contoh jenis tanaman yang dapat digunakan yaitu aglonema, gelombang cinta, tebu. kentang, kacang panjang, dan kacang merah.

Dalam paparan pembicara kedua Hatta Hatnansya Yunus, S.STP., M,Si menyampaikan bahwa microfloriculture ini memiliki potensi dan nilai ekonomis yang besar, pak Hatta juga menerangkan bahwa banyak sekali bantuan pemerintah baik itu bantuan langsung dan tidak langsung yang berbentuk bantuan hibah, peluang, kemitraan dan lain lain. Selain itu, banyak lagi pembahasan mengenai tips and trick untuk mengelola usaha khususnya untuk usaha-usaha yang bergerak dibidang ekonomi kreatif.

Webinar dihadiri oleh 124 peserta yang sangat antusias dengan topik yan dibahas. Tujuan dari webinar ini adalah untuk mengenalkan aneka produk microfloriculture kepada konsumen serta menambah wawasan mahasiswa dan dosen terkait pasar produk ekonomi kreatif khususnya produk yang berbasis microfloriculture.