Sebuah kejutan besar datang dari Tim Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed yang berhasil mengharumkan nama universitas dalam ajang bergengsi International Science and Invention Fair (ISIF) 2024 yang berlokasi di Bali. ISIF merupakan kompetisi bergengsi tingkat dunia yang mempertemukan peneliti muda, inovator, dan pelajar dari berbagai negara untuk mempresentasikan temuan ilmiah, hasil penelitian, dan proyek inovatif mereka. Kompetisi ini diikuti oleh 394 tim dari 24 negara yang dilaksanakan pada tanggal 5-10 November 2024.
Sebagian besar Kompetisi ini dirancang untuk mempromosikan kreativitas dan pemikiran kritis dalam bidang lingkungan, teknik, pendidikan , dan teknogi yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan pengakuan internasional dan memperluas jaringan profesional mereka. Tapi siapa sangka mahasiswa jurusan Manajemen perwakilan dari Unsoed berhasil menaklukkan kompetisi ini dengan mendapatkan GOLD MEDAL dan penghargaan BEST BOOTH dari 394 yang berpartisipasi. Tim yang terdiri dari Anisa Ramadani, Alya Yasmine Al Khusna, dan Deden Supena menghadirkan simulasi game hidroponik bernama “Kebunku”. Ide ini terinspirasi dari greenhouse hidroponik milik keluarga Alya dan dikembangkan menjadi game edukatif berbasis simulasi yang dirancang sebagai strategi untuk meningkatkan minat Generasi Z terhadap hidroponik melalui pendekatan game edukatif berbasis simulasi pada perangkat mobile. Pendekatan ini berhasil memikat hati para juri dalam ajang bergengsi tersebut.
Anisa dan timnya meraih kesuksesan tidak luput dari bimbingan intensif dari Dr. E. Rio Dhani Laksana, S.E., M.Sc., yang bertindak sebagai dosen pembimbing mereka dalam kompetisi ini. “Pak Rio mendukung tim kami sejak awal persiapan, berdiskusi tentang pemilihan ide hingga pelaksanaan penelitian. Beliau juga memberikan saran penting seperti melakukan pra-penelitian untuk mengukur validitas dan reliabilitas,” ungkap Anisa, ketua tim.
Dr. E. Rio Dhani Laksana, S.E., M.Sc., menjelaskan bahwa di balik keberhasilan ini terdapat tantangan yang dihadapi oleh tim, terutama dalam mendeskripsikan ide dengan alur yang baik. Sebagai dosen pembimbing, beliau berperan mengarahkan tim agar proyek mereka layak mendapatkan pengakuan internasional, dengan memastikan prototype yang mampu menjelaskan manfaatnya secara detail kepada masyarakat serta desain booth yang komunikatif dan menarik perhatian juri dan pengunjung.
Keberhasilan kegiatan ini bapak Rio menyampaikan pesan penting bagi mahasiswa Unsoed lainnya bahwa “Mahasiswa Unsoed harus ikut aktif dalam mengikuti perlombaan, meskipun tidak menang. Dengan berpartisipasi, kita akan menambah pengalaman, belajar dari kekalahan, dan meningkatkan kreativitas. Selain itu, mengikuti kompetisi dapat membangun koneksi dengan kampus lain, menambah rasa percaya diri, dan memperkaya CV yang akan sangat berguna saat melamar pekerjaan,” ujar Pak Rio dengan penuh semangat.