Festival Sistem Informasi (Fesifo 3.0) adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Institut Pendidikan Indonesia Garut. Festival ini berfungsi sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas, inovasi, dan kompetensi mahasiswa di bidang teknologi informasi. Acara ini diikuti oleh mahasiswa se-Indonesia pada hari Sabtu, 31 Mei 2025, dengan mempertandingkan kategori lomba digital, yaitu web design dan User Interface (UI) design. Fesifo 3.0 dirancang untuk mempererat kolaborasi antarmahasiswa, memperluas wawasan teknologi, serta menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat dalam menghadapi tantangan era digital.
Tim Ngarah Osmo dari Universitas Jenderal Soedirman, yang diwakili oleh Rifki Romadhan (C1A022041), Yunus Nur Al Hadiid (C1A022025), dan Syakira Rizka Damayanti (C1A021109), berhasil meraih Juara 2 dalam kategori Web Design. Rifki Romadhon bersama timnya mengusung Sanggar Nusantara sebagai platform digital yang bertujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Website ini menyajikan berbagai informasi kebudayaan dari seluruh nusantara serta fitur interaktif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap warisan budaya bangsa. Fitur utama yang ditawarkan mencakup informasi dan tulisan menarik seputar budaya Indonesia, acara dan kegiatan budaya dari berbagai daerah, serta metode transaksi dengan sistem pembayaran menggunakan Midtrans untuk donasi, produk budaya, dan langganan. Selain itu, terdapat fitur edukatif yang memungkinkan pengguna untuk belajar tentang budaya di berbagai daerah, serta peta interaktif yang mengajak pengguna untuk mengeksplorasi berbagai budaya di pelosok nusantara.
Rifki Romadhan dan timnya mengungkapkan ketertarikannya untuk mengikuti lomba tersebut. “Kami mengikuti lomba Fesifo 3.0 karena ingin memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi yang mendukung pelestarian budaya Indonesia. Festival ini merupakan kesempatan yang sangat relevan dengan visi kami, terutama sebagai mahasiswa semester akhir yang ingin terus menambah prestasi. Selain itu, kami ingin menunjukkan bahwa sistem informasi tidak hanya terbatas pada aspek bisnis dan komersial, tetapi juga dapat menjadi alat untuk melestarikan identitas bangsa. Platform Sanggar Nusantara yang kami buat menjadi representasi dari semangat tersebut,” ujar Rifki.
Rifki menjelaskan bahwa masih ada beberapa hal yang bisa dioptimalkan dalam proyek yang dibuat, terutama karena kolaborasi tim baru membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan gaya kerja masing-masing. Meskipun demikian, tim Ngarah Osmo sudah memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama FEB UNSOED dalam kancah perlombaan digital tingkat nasional. Hasil ini menjadi pembelajaran bagi Rifki dan timnya untuk mengembangkan diri dan bersungguh-sungguh dalam ajang perlombaan yang akan diikuti selanjutnya.
Rifki mengungkapkan keinginannya untuk mengikuti ajang perlombaan selanjutnya. “Saya pribadi akan tetap aktif mencari peluang lomba atau proyek lain yang bisa menambah portofolio dan prestasi saya, terutama menjelang semester akhir. Lomba seperti ini bukan hanya soal menang, tetapi juga pengalaman, relasi, dan validasi ide yang saya kembangkan. Untuk tim, karena ini adalah kolaborasi pertama kami, saya belum tahu apakah akan berlanjut. Biasanya, saya bekerja sama dengan tim lain yang sudah sering bersama. Namun, jika ada kecocokan, saya terbuka untuk berkolaborasi lagi di kesempatan lain,” ujar Rifki. Rifki percaya bahwa teknologi bisa menjadi jembatan antara generasi sekarang dan budaya. Melalui Festival Sistem Informasi (Fesifo) 3.0, ia membuktikan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat berperan penting dalam pelestarian budaya lewat karya digital.