Banyumas – Pada tanggal 23 Oktober 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menggelar seminar internasional tahunan Sustainable Competitive Advantage (SCA) yang telah memasuki tahun ke-14. Seminar bertajuk “Adapt, Innovate, Thrive-Essential SME Strategies to Navigate the VUCA Landscape” ini berlangsung secara hybrid, yaitu luring di Hotel Aston Purwokerto dan daring melalui Zoom Meeting.
Kegiatan dibuka dengan opening speech oleh Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si., selaku Ketua Panitia, diikuti sambutan Ketua ISEI Purwokerto, Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah, S.E., M.Sc., Ph.D., Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Ibu Christoveny, dan Wakil Rektor II Unsoed, Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M. Hum. Prof. Sri Lestari menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta dan sesi Call for Paper diikuti oleh 125 peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Taiwan, Jepang, dan Malaysia.
Konferensi ini turut menghadirkan keynote speech dari Donni Fajar Anugrah, Ph.D., yang menjabat sebagai Deputy Director di Bank Indonesia Institute. Pada SCA kali ini, para narasumber dari berbagai negara diundang untuk membahas strategi UMKM agar mampu beradaptasi, berinovasi, dan bertahan dalam menghadapi tantangan di era Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA).
Pada plenary session, Prof. Dr. Prafulla Agnihotri, Direktur IIM Sirmaur India, hadir secara online membahas pentingnya keunggulan kompetitif bagi bisnis rintisan (start-up) dalam beradaptasi, berinovasi, dan bertahan menjadi perusahaan yang berkelanjutan. Selanjutnya, Prof. Anna Wawryszuk-Misztal dari Maria Curie-Sklodowska University, Polandia, hadir secara online membahas tentang kuota gender wajib di perusahaan besar di negara-negara Uni Eropa dan dampaknya bagi UMKM, serta Assoc. Prof. Dr. Sakina Sukri dari Management and Science University, Malaysia,yang hadir di Hotel Aston dengan topik pembahasan mengenai keunggulan kompetitif UMKM di Malaysia dengan fokus pada membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan.
Plenary session selesai pada pukul 12.00 siang dan dilanjutkan dengan parallel session mulai pukul 13.00 yang diikuti oleh peserta dari berbagai institusi. Sesi ini menjadi ajang presentasi hasil penelitian dan diskusi dari kalangan peneliti, akademisi, serta praktisi yang bergabung melalui platform Zoom.
Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah mengharapkan agar hasil konferensi ini dapat menjadi acuan kebijakan yang efektif dalam mendukung pengembangan UMKM. Sementara itu, Ibu Christoveny menekankan, “Melalui konferensi ini, diharapkan kualitas UMKM dapat ditingkatkan hingga mencapai standar internasional serta memenuhi persyaratan untuk bersaing di pasar global.”
Dengan suksesnya penyelenggaraan konferensi ini, diharapkan UMKM dapat mengembangkan strategi adaptasi, inovasi, dan keberlanjutan untuk menghadapi tantangan VUCA di masa depan.