Era revolusi industri 4.0 (abad 21) menuntut perubahan mendasar dalam dunia pendidikan. Tuntutan ini mengharuskan dunia pendidikan untuk melakukan berbagai inovasi dan terobosan guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Proses pembelajaran saat ini menuntut penggunaan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Oleh karena itu, Ikatan Ilmuwan Muda Indonesia (IYSA) bekerja sama dengan Universitas Pancasila, Fakultas Farmasi, dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (IPB), menyelenggarakan World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) sebagai wadah pembelajaran yang tepat untuk membina generasi muda berdaya saing, kreatif, dan inovatif.
WSEEC menjadi wadah yang tepat untuk mempertemukan siswa dan mahasiswa dari berbagai negara, saling bertukar pengalaman, dan berkolaborasi dalam inovasi lintas batas. Kompetisi ini juga menjadi ruang bagi generasi muda untuk menerapkan pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) secara langsung melalui proyek nyata. Dalam ajang bergengsi ini, tim dari UNSOED yang diwakili oleh Agung Permana (C1A022089), Rifki Romadhan (C1A022041), Naufal Faiz Abdillah (C1A022084), Athiyyah Nursyifa Tisnansar (C1A022069), dan Hanum Putri Kurnia Dianti (C1A022077) berhasil meraih SILVER MEDAL. Pencapaian ini menjadi bukti nyata semangat inovasi dan kerja keras tim. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama erat antara seluruh anggota tim, dukungan penuh dari para pembimbing, dan tekad untuk memberikan solusi nyata bagi tantangan urban farming dan ketahanan pangan.
“Berpartisipasi dalam kompetisi internasional ini memberikan banyak pengalaman berharga, mulai dari memperluas wawasan lintas budaya hingga memperdalam pemahaman tentang tantangan pangan dan lingkungan global. Kami juga menyadari bahwa inovasi yang berkelanjutan memerlukan keberanian untuk mencoba, kolaborasi yang erat, serta evaluasi dan pengembangan yang terus-menerus,” ujar Rifki. Dalam kompetisi WSEEC ini, Tim UNSOED mengembangkan Greenify, yaitu sebuah platform yang memadukan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan gamifikasi untuk memodernisasi praktik urban farming. Greenify dirancang untuk mempermudah siapa saja dalam bercocok tanam di lahan terbatas, sekaligus mendorong partisipasi generasi muda dalam gerakan pertanian perkotaan yang berkelanjutan. Inovasi ini merupakan jawaban atas tantangan permasalahan ketahanan pangan global yang semakin mendesak seiring dengan urbanisasi yang cepat, perubahan iklim, dan ketimpangan ekonomi. Prestasi yang sangat membanggakan ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi mahasiswa-mahasiswa lain di FEB UNSOED, khususnya untuk menjadi lebih giat dalam meningkatkan prestasi akademik mereka. “Meskipun awalnya tampak sulit atau penuh tantangan, langkah pertama selalu menjadi pintu untuk membuka peluang yang lebih besar. Kerja sama dan keterbukaan terhadap masukan adalah kunci penting. Inovasi besar tidak pernah lahir dari usaha sendiri, melainkan dari kolaborasi yang saling mendukung. Temukan isu yang dekat dengan hati kita, dan gunakan kreativitas serta semangat belajar untuk menciptakan solusi nyata bagi masyarakat. Saya berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mengembangkan diri, berprestasi, dan menjadi bagian dari perubahan positif di era yang penuh tantangan ini,” ujar Rifki, salah satu anggota tim sekaligus mahasiswa berprestasi di FEB UNSOED