Pada tanggal 16 November 2024, Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (Himesbang) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar acara Workshop Alumni 2024 dengan tema “Career Exploration: Opportunities and Challenges for Young Adults” yang berkolaborasi dengan Laboratorium Pengembangan Karir dan Pusat Alumni FEB Unsoed. Bertempat di Laboratorium FEB Unsoed Lantai 6, acara ini berhasil menarik antusiasme ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa Unsoed serta peserta dari umum yang tengah mencari panduan dalam merencanakan karir mereka.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber berkompeten dari berbagai latar belakang, yaitu Beby Hanzian S.E, M.Si, alumni IESP Unsoed yang kini bekerja di Bappenas; Reynaldi Galuh Mulyana, S.E. yang juga alumni IESP unsoed yang sedang menempuh studi master sebagai LPDP Awardee di  Universitas Indonesia; dan Belinda Azzahra S.E, seorang profesional di Philip Morris International. Masing-masing narasumber membagikan pengalaman serta wawasan mereka mengenai cara mengembangkan karir di dunia yang semakin kompetitif, serta tantangan yang dihadapi generasi muda dalam mencapai tujuan karir mereka.

Reynaldi Galuh Mulyana membuka sesi dengan berbagi pengalamannya sebagai penerima beasiswa LPDP dan memberikan tips praktis untuk mempersiapkan aplikasi beasiswa, terutama dalam menulis esai yang menonjolkan kontribusi dan komitmen terhadap isu-isu sosial. “Menulis esai LPDP bukan hanya soal prestasi pribadi, tetapi lebih pada bagaimana kita menunjukkan solusi konkret untuk isu-isu yang relevan,” ujar Reynaldi. Ia juga menekankan pentingnya memilih universitas yang sesuai dengan jurusan dan karir yang ingin ditekuni, serta memberikan rekomendasi untuk beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS) yang kini berkolaborasi dengan LPDP.

Beby Hanzian berbagi tentang pengalamannya bekerja di Bappenas. Ia menekankan pentingnya mengenali bakat dan minat pribadi, serta meningkatkan soft skills seperti kemampuan komunikasi dan analisis ekonomi. “Nilai akademik itu penting, tetapi pengalaman, informasi, dan kemampuan berkomunikasi jauh lebih menentukan dalam menghadapi tantangan karir,” jelas Beby. Ia juga memberikan saran praktis bagi peserta untuk membangun personal branding yang otentik dan menjaga integritas dalam bekerja.

Sementara itu, Belinda Azzahra menekankan pentingnya membangun portofolio sejak dini dan memanfaatkan platform profesional seperti LinkedIn untuk memperluas jaringan. “Membangun jaringan itu sama pentingnya dengan keterampilan teknis. Jangkau orang-orang yang telah berpengalaman dan jangan ragu untuk belajar dari mereka,” tuturnya. Belinda juga memberikan panduan praktis untuk menulis CV yang menarik perhatian perusahaan besar, dengan menekankan pada penggunaan angka dan dampak kuantitatif untuk menunjukkan kompetensi.

Acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan terkait persiapan beasiswa LPDP, cara membangun karir di bidang tertentu, dan bagaimana menghadapi rasa kurang percaya diri dalam mengembangkan karir. Para narasumber memberikan jawaban yang penuh motivasi, dengan menekankan bahwa karir bukanlah perjalanan instan, melainkan hasil dari perencanaan yang matang, pengalaman, dan kerja keras.

Melalui workshop ini, para peserta diharapkan dapat memahami dengan lebih jelas langkah-langkah yang perlu diambil dalam merencanakan karir mereka, baik itu untuk melanjutkan studi, mencari pekerjaan, atau membangun jejaring profesional. Acara ini juga menjadi wadah bagi para alumni untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan dunia kerja. “Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk belajar langsung dari para alumni yang telah sukses di bidangnya. Saya berharap para peserta bisa memanfaatkan wawasan yang dibagikan oleh narasumber untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan karir,” ujar salah satu peserta workshop.