World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) adalah acara yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientists Association (IYSA) dengan tujuan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk menciptakan dan memamerkan karya atau proyeknya dalam memberikan sumbangsihnya untuk perkembangan dunia. Acara tersebut merupakan kolaborasi antara Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), IYSA mengadakan kompetisi inovasi dan penemuan berstandar internasional yang bertajuk “World Youth Invention and Innovation Awards (WYIIA)” sebagai platform pembelajaran yang tepat untuk mendorong generasi muda kita.
World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) merupakan kompetisi yang terbagi menjadi dua jenis (Nasional dan Internasional) dan mencakup berbagai kategori disiplin ilmu. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 140 tim dari 16 negara dan diselenggarakan secara hybrid. Universitas Jenderal Soedirman mengirimkan satu tim yang dipimpin oleh Syafril Rido Pamungkas (Akuntansi 2022) bersama dengan anggota Yossi Khoerul Izata (Akuntansi 2022) dan Melani Sabila Fasya (Manajemen 2022). Tim ini mengangkat permasalahan di bidang keuangan dan pendidikan dengan isu literasi keuangan pada anak-anak.
“Persiapan mengikuti lomba World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) kurang lebih satu bulan setengah untuk merumuskan permasalahan literasi keuangan dan mencari solusi, melakukan trial and error serta sosialisasi kepada anak-anak SD N 3 Arcawinangun karena project kita memang lebih menjurus di bidang keuangan dan pendidikan dengan cara yang menyenangkan” ujar Syafril.
Dr. Rio Dhani Laksana memberikan penjelasan mengenai persiapan dan bimbingan yang diberikan kepada tim UNSOED dalam menghadapi kompetisi tersebut. “Bentuk bimbingan dilakukan secara bertahap dimulai dari ide gagasan hingga finishing persyaratan perlombaan mutlak dilakukan. FGD yang rutin dari tim dan pembimbing untuk melengkapi ide awal hingga pemberkasan lomba mahasiswa diperlukan. Strategi yang dilakukan disetiap stage tahapan perlombaan harus dilakukan evaluasi dan paparan ulang. Tiap tahapan lomba membutuhkan strategi yang berbeda sehingga pembimbing akan mengetahui beberapa kelemahan dari tim yang harus diperbaiki jika lolos pada tiap tahapan lombanya”, ujar Dr. Rio Dhani Laksana
Syafril dan tim membuat buku cerita tentang literasi keuangan untuk anak – anak dalam 5 fase dengan interactive tools, selain itu mereka menyoroti sebuah game board yang diberi nama Trexa. Syafril dan tim melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menabung untuk uang darurat dan pentingnya perencanaan keuangan sederhana agar anak mengetahui value dan power dari sebuah uang. Dalam ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2024 Syafril beserta tim membawa topik Innovative Financial Education for Children: Multi Phased Approach through Practical Learning using Interactive Tools dan topik tersebut berhasil membawa Syafril Rido Pamungkas, Yossi Khoerul Izata, dan Melani Sabila Fasya meraih Gold Medal pada proyek “Innovative Financial Education. World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2024”.
“Dalam lomba ini kami mendapat sangat banyak insight baru karena kami bertemu banyak investor lain dari berbagai daerah dengan ide-ide mereka yang sangat menarik. Saya merasa senang dan lega karena berhasil menyelesaikan lomba ini dengan membawa medali emas, saya juga ingin melanjutkan project ini karena saya rasa projek ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain” Ujar Syafril.
“Mahasiswa FEB UNSOED pada dasarnya memiliki peluang yang sama dengan mahasiswa PTN lain, meskipun terkadang mahasiswa kita kurang percaya diri. Pendampingan dari dosen diperlukan karena sangat membantu mahasiswa mengembangkan ide hingga tahap akhir perlombaan. Sharing dari mahasiswa senior yang pernah mengikuti perlombaan internasional juga sangat bermanfaat, sehingga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi adik-adik tingkatnya yang akan mengikuti perlombaan internasional. Mengikuti perlombaan tingkat internasional penting bagi mahasiswa untuk banyak alasan. Pertama, hal ini memberi mereka peluang untuk mengasah keterampilan, baik di bidang akademik maupun inovasi. Kedua, melalui kompetisi internasional, mahasiswa dapat membangun jaringan internasional yang dapat membuka pintu untuk kesempatan karir di masa depan melalui pengalaman yang tercantum dalam CV mereka. Ketiga, eksposur terhadap budaya dan cara berpikir yang berbeda dari kompetitor kampus luar negeri dapat memperkaya wawasan mereka dan meningkatkan kemampuan untuk bekerja dalam tim yang beragam. Terakhir, kompetisi internasional dapat meningkatkan citra kampus, terutama Universitas Jenderal Soedirman, di kancah internasional” Ujar Dr. Rio Dhani.
World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) merupakan kompetisi yang terbagi menjadi dua jenis (Nasional dan Internasional) dan mencakup berbagai kategori disiplin ilmu. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 300 tim dari 10 negara dan diselenggarakan secara hybrid. Universitas Jenderal Soedirman mengirimkan satu tim yang dipimpin oleh Syafril Rido Pamungkas (Akuntansi 2022) bersama dengan anggota Yossi Khoerul Izata (Akuntansi 2022) dan Melani Sabila Fasya (Manajemen 2022). Tim ini mengangkat permasalahan di bidang keuangan dan pendidikan dengan isu literasi keuangan pada anak-anak.
“Persiapan mengikuti lomba World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) kurang lebih satu bulan setengah untuk merumuskan permasalahan literasi keuangan dan mencari solusi, melakukan trial and error serta sosialisasi kepada anak-anak SD N 3 Arcawinangun karena project kita memang lebih menjurus di bidang keuangan dan pendidikan dengan cara yang menyenangkan” ujar Syafril.
Dr. Rio Dhani Laksana memberikan penjelasan mengenai persiapan dan bimbingan yang diberikan kepada tim UNSOED dalam menghadapi kompetisi tersebut. “Bentuk bimbingan dilakukan secara bertahap dimulai dari ide gagasan hingga finishing persyaratan perlombaan mutlak dilakukan. FGD yang rutin dari tim dan pembimbing untuk melengkapi ide awal hingga pemberkasan lomba mahasiswa diperlukan. Strategi yang dilakukan disetiap stage tahapan perlombaan harus dilakukan evaluasi dan paparan ulang. Tiap tahapan lomba membutuhkan strategi yang berbeda sehingga pembimbing akan mengetahui beberapa kelemahan dari tim yang harus diperbaiki jika lolos pada tiap tahapan lombanya”, ujar Dr. Rio Dhani Laksana
Syafril dan tim membuat buku cerita tentang literasi keuangan untuk anak – anak dalam 5 fase dengan interactive tools, selain itu mereka menyoroti sebuah game board yang diberi nama Trexa. Syafril dan tim melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menabung untuk uang darurat dan pentingnya perencanaan keuangan sederhana agar anak mengetahui value dan power dari sebuah uang. Dalam ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2024 Syafril beserta tim membawa topik Innovative Financial Education for Children: Multi Phased Approach through Practical Learning using Interactive Tools dan topik tersebut berhasil membawa Syafril Rido Pamungkas, Yossi Khoerul Izata, dan Melani Sabila Fasya meraih Gold Medal pada proyek “Innovative Financial Education. World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2024”.
“Dalam lomba ini kami mendapat sangat banyak insight baru karena kami bertemu banyak investor lain dari berbagai daerah dengan ide-ide mereka yang sangat menarik. Saya merasa senang dan lega karena berhasil menyelesaikan lomba ini dengan membawa medali emas, saya juga ingin melanjutkan project ini karena saya rasa projek ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain” Ujar Syafril.
“Mahasiswa FEB UNSOED pada dasarnya memiliki peluang yang sama dengan mahasiswa PTN lain, meskipun terkadang mahasiswa kita kurang percaya diri. Pendampingan dari dosen diperlukan karena sangat membantu mahasiswa mengembangkan ide hingga tahap akhir perlombaan. Sharing dari mahasiswa senior yang pernah mengikuti perlombaan internasional juga sangat bermanfaat, sehingga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi adik-adik tingkatnya yang akan mengikuti perlombaan internasional. Mengikuti perlombaan tingkat internasional penting bagi mahasiswa untuk banyak alasan. Pertama, hal ini memberi mereka peluang untuk mengasah keterampilan, baik di bidang akademik maupun inovasi. Kedua, melalui kompetisi internasional, mahasiswa dapat membangun jaringan internasional yang dapat membuka pintu untuk kesempatan karir di masa depan melalui pengalaman yang tercantum dalam CV mereka. Ketiga, eksposur terhadap budaya dan cara berpikir yang berbeda dari kompetitor kampus luar negeri dapat memperkaya wawasan mereka dan meningkatkan kemampuan untuk bekerja dalam tim yang beragam. Terakhir, kompetisi internasional dapat meningkatkan citra kampus, terutama Universitas Jenderal Soedirman, di kancah internasional” Ujar Dr. Rio Dhani.