Menindaklanjuti MOU antara Univeritas Jenderal Soedirman dan Pemerintah Kabupaten Banyumas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED bekerjasama dengan Kantor Wilayah DITJEN Perbendaharaan Prov. Jateng selenggarakan Audensi denga Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas, terkait rencana kegiatan pengukuran dan analisa outcame serta penyusunan skala prioritas pengunaan dana desa di wilayah Kabupaten Banyumas, bertempat di Kantor Pemerintahan Daerah Kab. Banyumas, Ruang Rapat Joko Kaiman, Kamis (6/1). Turut hadir Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis beserta Para Wakil Dekan, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah dan Tim, Kepala KPPN Purwokerto dan Para segenapTamu Undangan.

Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah M.Sc., Ph.D Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam Audensi ini menyampaikan terkait dengan kegiatan pengukuran dan analisa outcame serta penyusunan skala prioritas pengunaan dana desa , FEB UNSOED akan melibatkan mahasiswa dalam bentuk Riset/Penelitian untuk mengevaluasi outcame dari dana desa. Kegiatan ini menjadi kegiatan pertama di Indonesia, sehingga apabila berhasil akan menjadi model percontohan di Indonesia. Konsep maupun ide ini dari Kepala Kanwil DITJEN Perbendaharaan Bapak Midden Sihombing dan mohon kepada Bupati Kab. Banyumas untuk bisa suport terlaksananya kegiatan ini.

Midden Sihombing selaku Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa dalam penyaluran dana desa yang telah telah dimulai dari tahun 2017, belum mengukur capaian hasil /outcome dana desa, berharap dengan kegiatan ini bisa mendapatkan data outcome penggunaan dana desa, dan selanjutnya bisa menjadikan contoh bagi desa – desa yang lainnya dalam mengelola Dana Desa guna meningkatkan kesejahterahan penduduk secara nyata.

Bupati Kabupaten Banyumas Ir. H. Achmad Husein sangat mendukung kegiatan ini, “bahwa pengelola dana Desa yang tepat guna dapat meningkatkan kesejahteran, mengentaskan masalah kemiskinan dan penggangguran. Kegiatan ini diharapakan dapat memperbaiki sistem penggunaan anggaran dana desa, berharap tidak hanya 10 desa tapi seluruh desa di Kabupaten Banyumas untuk bisa dianalisa, diperlukan perubahan total dari kebiasaanya yang meliputi strategi dari pengembangan potensi yang ada, perubahan mindset /pola piker, Pengelolaan Sumber Alam yang ada dan lain lain yang sifatnya jangka panjang”. Ada prioritas desa yang harus dianlisa dahulu, terutama desa dengan kemisikinan tinggi, harus ada pembandingnya juga dengan desa yang lebih maju, dengan riset akan muncul model sebagai desa percontohan, lanjut Achmad Husein.